17 Apr 2019

Pemilu 2019, Serupa Tapi tak Sama 1977


Suasana pencoblosan di TPS 009, Kel Bumi Harapan.
ALHAMDULILLAH, sebagai warga negara saya telah memberikan suara.  Menyalurkan hak politik saya pada Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 17 April 2019. Apa pun hasilnya, itulah yang terbaik.

Sekitar pukul 10.00 WITA, saya tiba di depan sebuah rumah sebagai lokasi tempat pemungutan suara (TPS) 009, di kota tempat tinggal saya. Sambil duduk menunggu antrean, saya teringat pemilu 1977. Pemilu ketiga di republik ini. Namun saat itu pertama kalinya saya mencoblos.

Ada kemiripan pemilu 1977 dan 2019. Sama-sama mencoblos kertas suara. TPS-nya sama-sama di kolong rumah warga. Bedanya, Pemilu 1977 diikuti hanya 2 partai politik (parpol) dan 1 Golongan Karya (Golkar). Sedangkan Pemilu 2019 diikuti 16 parpol.

Pemilu 2019 disebut lebih kompleks. Sebab memilih calon legislatif (caleg) DPR-RI, DPD, DPRD I, DRPD II dan calon Presiden-Wakil Presiden. Sedangkan pemilu 1977 hanya memilih caleg DPR-RI, DPRD I, dan DPRD II.

Di atas bilik tempat mencoblos ada terpal dibentang menutupi bagian bawah papan lantai rumah. Itu pada pemilu 2019. Sedangkan pemilu 1977, di TPS saya tidak pakai terpal penutup. Kondisi seperti itu rawan ketahuan apa yang dicoblos si pemilih. Sebab, ada saja peluang bagi orang iseng mengintip dari sela-sela papan lantai rumah tersebut.

Pesta demokrasi digelar, Senin, 2 Mei 1977. Setelah mencoblos satu dari tiga tanda gambar, saya kembali ke rumah. Dengan hati lega, Alhamdulillah, telah menyalurkan hak politik saya sebagai warga negara dengan asas Langsung, Umum, BEbas, dan Rahasia (LUBER). (**)


 Parepare, 17 April 2019