3 Sep 2019

Ikrarnya Orang-orang "Pilihan"



SETELAH mengucapkan sumpah dan janji secara bersama-sama, orang-orang "pilihan" itu berhak menyandang predikat sebagai anggota DPRD.

Dalam agama, sumpah adalah menguatkan sesuatu dengan menyebutkan nama Allah. Sedangkan janji diartikan sebagai ucapan yang menyatakan kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat dan tidak berbuat sesuatu.

Sumpah dan janji yang diucapkan anggota DPRD Kota Parepare dan di beberapa kabupaten dan kota, dimaknai sebagai kesanggupan dan kesediaannya melaksanakan kewajibannya sebagai wakil rakyat.

Setelah mengucapkan sumpah dan janji, maka resmilah memangku jabatan sebagai
anggota DPRD periode 2019-2024. Sebagai masyarakat awam menaruh harapan agar wakil rakyat yang baru dilantik benar-benar melaksanakan tugas, fungsi, dan kewenangannya bernapaskan sumpah dan janjinya.

Selain itu, anggota DPRD diharap peka akan nasib rakyat. Menerima saran dan kritik demi kemajuan pembangunan daerah yang bermuara kepada kesejahteraan masyarakat.

Soal kritikan terhadap anggota dewan yang terhormat itu, sebuah laman saya kutip mencontohkan. Seorang seorang pelajar mendapatkan hadiah Vespa plus uang tunai Rp25 juta, setelah mengkritik anggota DPR. Nasib mujur dialami pelajar STM II Palembang bernama Aji Pratama itu. Usai mengkritik anggota dewan, malah dapat hadiah.

Ledekan atau kritikan Aji itu dilakukan di hadapan para anggota DPR RI di lobi Gedung Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, tahun lalu. Itu pun merupakan bagian dari lomba stand up comedy yang digelar para pejabat Senayan dengan tema Kritik DPR.

Aji mengatakan, dirinya yang kerap bolos, tidur di kelas, dan memotong biaya SPP memiliki sifat yang sama dengan para anggota DPR. Setidaknya ucapan Aji itu dilakukan di gedung DPR RI serta di hadapan para anggota DPR dari berbagai partai.

Berikut ini beberapa kutipan ucapan Aji yang membuat para penonton tertawa. “Gimana gitu, aku sama DPR, kita itu satu fashion, satu lifestyle. Pokoknya kalian itu panutankulah,” ucap Aji langsung disambut tawa.

“Ada anggota DPR suka korupsi, aku juga korupsi, korupsi duit SPP. Cuma bedanya kalau ketahuan. DPR kalau ketahuan korupsi dipenjara, enak. Aku waktu itu pernah ketahuan korupsi Rp100 ribu dipukul sampai nangis,” kata Aji membuat para anggota DPR tertawa terbahak-bahak.

Menanggapi hal itu, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menyatakan, lomba stand up comedy yang bertajuk ‘Kritik DPR’ justru sengaja dilakukan karena anggota DPR butuh kritikan, bukan anti-kritik. “Maka kami memberi kesempatan kepada masyarakat untuk menyampaikan kritiknya,” ujar pria yang akrab disapa Bamsoet.
(syahrir hakim)

0 komentar:

Posting Komentar