24 Agu 2019

Dapat Potongan Tumpeng Setelah 19 Tahun Berkarya




LANTUNAN zikir dan Surah Yasin menggema di ruang redaksi lantai 3 Kantor Harian PARE POS. Sore itu, keluarga besar Harian PARE POS duduk bersimpuh di atas karfet pinjaman dari  masjid depan kantor. Bersama sejumlah anak panti asuhan membaca Surah Yasin diimami ustaz  dari pesantren.

Surah Yasin, zikir, dan doa itu dibacakan dalam rangka memperingati Milad ke-19 Harian PARE POS. Meskipun dilaksanakan secara sederhana, namun khidmatnya lebih terasa. Ada beda  peringatan hari lahir PARE POS dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun lalu, hari lahir koran lokal terbesar di Utara Sulsel ini diperingati di hotel berbintang.

Yang diundang pun pejabat tinggi mulai dari Gubernur Sulsel, Bupati/Walikota di wilayah edar Harian PARE POS. Sejumlah sumber berita, relasi dan pelanggan serta pembaca setia PARE POS turut hadir memberi support.

Serasa malam itu bertabur penghargaan bagi karyawan, wartawan, biro, agen yang berprestasi. Begitu pula sumber berita dan langganan serta pembaca yang setia mengikuti perkembangan informasi di Harian PARE POS. Meskipun saya tidak termasuk deretan penerima penghargaan, tetapi ada rasa bangga menyaksikan penyerahan penghargaan itu.

Peringatan milad kali ini (Senin, 19 Agustus 2019) berlangsung sederhana. Direktur PARE POS menyarankan, cukup di ruang redaksi saja. Kata dia, akan lebih terasa khidmatnya. Lebih khusyu' jika kita bersimpuh menengadahkan kedua telapak tangan sambil berzikir dan memanjatkan doa kepada Allah SWT. Doa untuk kemajuan perusahaan, untuk keselamatan bersama, dan untuk kesejahteraan bersama.

Dalam momen ini, saya sempat menjadi pusat perhatian. Mengapa, karena di saat pemotongan nasi tumpeng, direktur sempat bertanya "untuk siapa ini?". Maksudnya potongan nasi tumpeng itu diserahkan kepada siapa. Sejumlah teman masing-masing menyebut nama. Tetapi Direktur PARE POS akan menyerahkan potongan tumpeng itu kepada karyawan yang paling senior. Sambil melirik saya, Direktur HM Harun Hamu mengatakan, "Yang paling lama".

Geeeer, hampir bersamaan teman-teman (karyawan, pen) menyebut nama saya. Ini sejarah bagi saya. Sejarah di kehidupan saya sebagai karyawan Harian PARE POS di bawah naungan PT Ajatappareng Press Intermedia. Betapa tidak, saya menerima sepiring potongan nasi tumpeng dari Direktur Harian PARE POS HM Harun Hamu setelah 19 tahun berkarya.

Selama mengabdi di media cetak ini, tidak tanggung-tanggung. Banyak jalan mulus yang dinikmati. Tapi tidak sedikit hambatan di jalan menurun. Tanjakan serta jalan kerikil pun terkadang dilewati. Demi pengabdian yang dimulai dari Layouter, Wartawan, Redaktur, Koordinator Liputan (Korlip), hingga sekarang ini Sekretaris Redaksi.

Karya kolektif itu, saya anggap maha besar. Saking besarnya, saya pernah menempel selembar kertas di depan pintu ruangan kerja dengan tulisan, "Di dalam ruangan kecil ini tercipta karya besar". Di dalam ruangan itulah kami bergelut setiap hari dari pagi ke siang hingga malam, untuk menerbitkan sebuah koran yang berisi informasi bagi pemerintah dan masyarakat.

Terima kasih kepada pimpinan yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan kesempatan berkarya serta berinovasi. Terima kasih pula kepada teman-teman di Redaksi, Iklan, Sirkulasi, dan Keuangan atas kerja samanya selama ini. Koran yang terbit setiap hari merupakan karya bersama teman-teman. (**)