4 Mei 2019

Ketika Watshapp Saya Dihacker


Ilustrasi
PERNAH kah Watshapp (WA) Anda dikuasai orang yang tidak bertanggungjawab? Bahasa kerennya, diretas atau dihack? Jika pernah bagaimana perasaan Anda ketika itu? Begitu pula yang saya rasakan saat itu.

Rabu malam (1/5) jelang Ramadan, saya komunikasi lewat messenger dengan seseorang yang belum saya kenal baik. Saya butuh sesuatu produk. Dia bersedia membantu saya. Lantas dia minta nomor WA saya. Langsung saya kirimkan. 

Esoknya, Kamis malam dia menghubungi lagi. Katanya, WA saya tidak bisa dibuka. Padahal dia akan mengirim foto-foto model produk yang kekinian melalui WA.

Dia meminta agar saya mengirimi kembali nomor kode yang masuk ke SMS saya. Memang saat itu ada nomor enam digit yang masuk ke SMS saya. Tanpa curiga sedikit pun malam itu juga saya mengirimkan nomor enam digit ke dia. Nah......, apa yang terjadi? Sejak saat itulah WA saya tidak aktif lagi. 

Saya sibuk utak atik tapi tetap tidak bisa diaktifkan. Jam menunjukkan angka 24.00, tidak mau pusing. Nonaktifkan HP, simpan lalu tidur. Padahal akibatnya nanti fatal. 

Esoknya Hari Jumat sekira pukul 11.30 Wita, putra saya nelepon dari Bontang (Kaltim) dengan nada bertanya. Perasaan putra saya, baru kali ini ada pesan WA seperti ini, "lagi dmn", tulis pengirim itu.
Saya jawab telepon putra saya, bahwa sejak semalam pukul 23.00 WA saya tidak bisa dibuka, setelah saya chating messenger dengan seseorang. 

Selang beberapa saat, adik saya di Bulukumba menerima pesan WA atas nama saya, minta sejumlah uang. Atas dasar itu, putra saya memastikan jika nomor WA saya telah dikuasai oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab. 

Puluhan telepon saya terima, dari teman, keluarga maupun anggota group WA ingin mengklarifikasi kebenaran pesan WA tersebut. (Minta ditransfer sejumlah uang). Yakinlah saya jika nomor WA saya telah dikuasai seseorang. Beberapa teman ingin membantu agar WA saya dapat dipulihkan. Tetapi semua usaha teman itu sia-sia. 

Dalam benak, saya harus bertindak cepat. Agar tidak banyak teman yang jadi korban. Saya buka akun fesbuk, menulis status berisi pengumuman. "Jika ada yang menghubungi lewat WA atas nama saya, meminta apa pun, jangan dilayani.  Karena itu bukan saya, tetapi orang lain yang sengaja menguasai WA saya untuk menipu".

Malam pukul 21.00 seorang teman menghubungi saya untuk ketemu di cafe sebuah hotel di kota saya sejam kemudian. Sejam kemudian saya bertemu dengan Brigpol Jamal Amin dari Unit Resmob Sat Reskrim Polres Parepare. 

Beliau berusaha menenangkan saya. "Tidak usah khawatir, WA bapak akan kembali paling lambat pagi pukul 06.00," begitu kata dia sambil mengutak atik HP saya. Alhamdulillah, sekitar pukul 23.00 Wita, WA saya pulih kembali. Semua itu berkat petunjuk Brigpol Jamal Amin. (**)

0 komentar:

Posting Komentar