28 Mar 2017

Lelang Jabatan


SEJUMLAH jabatan lowong di Negeri Antah Berantah akan dilelang. Termasuk Sekretaris Negeri disingkat Sekri yang mulai hangat diperbincangkan. Lelang bukan sembarang lelang. Peserta akan berkompetisi melalui sistem seleksi secara transparan. Namun transparan seperti apa itu? La Oegi juga belum mengetahui pasti.

Wacana lelang jabatan itu, ikut terbawa dalam mimpi si Sohib. Teman kental La Oegi yang satu ini kelihatannya berambisi menduduki jabatan Sekri. Meski keinginan para pejabat di negeri itu serupa tapi tak sama keinginan si Sohib, namun mereka masih enggan mengungkapkan.

Akankah si Sohib lolos dalam seleksi nanti? Entahlah. Meski dia bukan profesional dan berkompeten, dia yakin akan menduduki jabatan Sekri. Alasannya, dia cukup dekat dan berada dalam lingkaran penguasa negeri. Apalagi isu menyeruak, jika dia mendapat 'lampu hijau' untuk ikut berkompetisi.

Jika seperti itu yang terjadi, La Oegi khawatir. Kenapa? Karena sosok seperti si Sohib sebenarnya tidak memenuhi syarat ditempatkan di sebuah posisi pemerintahan. Sebab, sepengetahuan La Oegi, sistem lelang jabatan, diyakini dapat mendudukkan orang yang tepat pada tempat semestinya. "Yang lebih serius menghindari praktik KKN," ucap La Oegi.

Meski demikian, Pengamat Politik dan Pemerintahan DR Warjio mengkhawatirkan terjadinya praktik KKN. Menurut dia, sejatinya lelang jabatan itu, untuk mencari calon pejabat yang berkualitas dan memiliki komitmen untuk membangun daerahnya. Namun, celah KKN dalam proses lelang jabatan masih sangat terbuka. 

"Celah itu bisa saja terjadi. Mungkin, ada pejabat yang dalam proses ujian nilainya tinggi, namun terkalahkan dengan adanya 'kepentingan' pimpinan untuk memasukkan pejabat lainnya. Celah untuk kolusi ini tidak bisa kita pungkiri, meskipun sudah melalui proses lelang jabatan,” kata Warjio.

Dalam UU katanya, memang sudah menyebutkan, melelang jabatan ini perlu ada tim. Tim ini bertujuan untuk melakukan proses penjaringan calon pejabat yang berkualitas tadi. "Artinya untuk memilih pejabat yang berkualitas, timnya juga harus berkualitas,” tandas Warjio yang dikutip dalam sebuah laman.

Si Sohib yang terbangun dari mimpinya, akhirnya mengakui jika dirinya bukanlah sosok yang pas menduduki jabatan Sekri. La Oegi pun menyadarkan temannya bahwa, jabatan Sekri itu bukan jabatan politis. Tetapi merupakan jabatan karir tertinggi bagi seorang PNS. "Salam kompetisi dan selamat memenangkan lelang jabatan," ucap La Oegi seraya pamit numpang lewat. (**)

0 komentar:

Posting Komentar