5 Jul 2013

Marhaban Ramadan 1434 H



"Tamu Tercinta" akan Datang

Oleh Syahrir Hakim


Jika ada seorang tamu yang kita cintai dan rindukan mengabarkan, bahwa ia akan datang dan tinggal bersama kita selama beberapa hari, tentu saja dengan senang hati dan bahagia menyambutnya. Sementara menanti kedatangannya, kita persiapkan segala sesuatu mulai dari merapikan diri, membersihkan dan menata perabot rumah serta lingkungannya agar kita tenang dan nyaman bersama tamu tersebut.

Tamu yang satu ini bukan saja kita yang mencintainya, tetapi juga dicintai Allah, Rasul-Nya serta seluruh kaum muslimin di belahan dunia ini. Tamu itu akan tinggal bersama kita selama sebulan yang siang-malam akan membawa kebaikan dan keberkahan bagi kita.

Tamu yang saya maksud adalah Bulan Suci Ramadan, yang Insya Allah tiba pada Selasa, 9 Juli 2013. Mari kita menyambut sesuai syariat atau petunjuk Allah SWT dan Rasul-Nya. Menyambut dengan meningkatkan amal ibadah dan bersyukur kepada-Nya karena masih diberikan kesempatan berada dalam bulan Ramadan.

Kemuliaan Ramadan sering kita dengar lewat pengajian dan dakwah Islamiyah, bahwa dalam bulan ini saatnya amal kebaikan dilipatgandakan. Bulan yang penuh keberkahan dalam ketaatan, bulan pahala dan keutamaan. Apalagi di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Masyaallah! Betapa tinggi dan agungnya nilai bulan yang satu ini.

Kita tidak dapat menutup mata menyaksikan penyambutan bulan suci ini yang beragam bagi sebagian kaum muslimin. Penyambutan Ramadan bagi sebagian (maaf) kaum ibu dengan mengunjungi pasar, mall atau supermarket. Sambil berdesak-desakan mereka memborong berbagai jenis makanan dan minuman. Seolah-olah Ramadan itu bulan makanan dan minuman pada malam hari dan bulan tidur pada siang hari.

Di kalangan remaja, mewarnai bulan Ramadan dengan aksi balapan liar di sejumlah ruas jalan. Balapan liar sering terjadi di malam hari atau di pagi hari sesudah salat subuh. Demikian pula bunyi petasan yang terdengar di mana-mana ketika kaum muslimin masih melaksanakan salat tarwih berjamaah di masjid dan musala.

Kedua aksi ini tentunya sangat-sangat mengganggu ketertiban masyarakat dan mengusik kekhus

yukan kaum muslimin dalam melaksanakan ibadah. Kita berharap, pihak keamanan akan melaksanakan tugasnya dengan baik untuk mencegah terjadinya balapan liar dan jual beli petasan. Semua ini tentunya dalam rangka menghormati dan menjaga kesucian bulan Ramadan yang kita cintai bersama. (*)
SUASANA Jalan Mattirotasi, Parepare, Sulsel seusai salat subuh. Ruas jalan nampak dipadati pengendara motor yang didominasi kalangan remaja. Kondisi seperti inilah yang rawan terjadinya balapan liar. Foto diambil awal Ramadan 1433 H yang lalu.

0 komentar:

Posting Komentar