27 Agu 2013

Pengalaman tak Terlupakan


Daaaaaaaa..............! Bersiap menggowes Polygon
"Si Guguk" Ngajak Balapan

Oleh Syahrir Hakim

INGAT masa-masa kecil saya hingga remaja, senang mengayuh sepeda. Mulai dari sepeda yang beroda tiga, sepeda mini, hingga sepeda merek simking sudah pernah saya pakai. Itu pemberian ayah saya. Ketika masih kanak-kanak ayah saya senang melihat anaknya bermain sepeda.

Kini usia saya memasuki angka 58. Saya ingin kembali menikmati asyiknya menggowes pedal sepeda. Alhamdulillah, keinginan saya terkabul. Sepekan sebelum lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1434 H, putra saya membelikan sepeda merek Polygon Xtrada 3.0 berwarna putih.

Hampir setiap sore sepulang dari kantor, saya berolahraga menggowes sepeda. Sebelumnya, olahraga saya hanya jogging atau sekali-sekali berenang di pantai.

Saya bersepeda sekitar pukul 16.30 Wita hingga pukul 18.00 Wita menempuh jarak sekitar 5 km dari rumah dengan rute Ellekalukue - Timurama - Stadion Gelora Mandiri PP. Medannya lumayan ekstreem. Tetapi Alhamdulillah lima tanjakan dapat saya taklukkan. Sekali-sekali berkeliling dalam Kota Parepare menelusuri jalan-jalan protokol yang datar.

Di hari Minggu pagi, 25 Agustus 2013, saya kembali mengambil rute Ellkelukue - Timurama - Stadion Gelora Mandiri PP. Biasanya aktivitas ini saya lakukan di sore hari. Tapi karena hari libur, saya coba menggowes Polygon ku di rute yang sama.

Tapi ada yang beda pagi itu! Saya melihat perkampungan sepi dari warga. Padahal kalau sore hari, terlihat warga kampung duduk santai sambil bercanda ada juga yang ngobrol serius di atas balai-balai di pinggir jalan. Tetapi pagi itu, sepi. Ada sih yang kelihatan satu-dua orang ibu rumah tangga.

Sementara ngelamun sambil menggowes Polygon saya, entah dari mana datangnya, seekor anjing yang sok galak, tiba-tiba mengejar. Untung saja tidak menggigit! Tapi moncongnya sekali-sekali menyentuh tumit saya, sambil menggonggong "si guguk" ini terus menempel.

Tapi tidak sampai di situ saja. Anjing yang bulunya berwarna cokelat agak kuning redup itu, mengejar hingga 100 meter di jalan tanjakan beraspal hotmix. Saya pun menggowes semampunya. Untung saja seorang warga sempat menghalau, hingga anjing itu berhenti mengejar saya.

Saya tidak habis pikir kenapa anjing itu mengejar saya, padahal banyak kendaraan lain yang di jalan itu, lewat dari perhatian "si guguk". Mungkin karena gembira melihat Polygon putih ku yang masih baru, ataukan ingin juga naik sepeda ala sirkus? Ataukah mengajak balapan dan ingin mengukur kemampuan saya menggowes Polygon?

Entahlah, yang jelas kaget bukan main-main! Setelah tiba di rumah, saya merasakan di bagian paha dan betis seolah mau pecah akibat super full menggowes pedal sepeda di tanjakan. Untung sepeda saya merek Polygon, kalau merek lain entah bagaimana nasib saya saat itu. Inilah sebuah pengalaman yang tak kan terlupakan bersama Polygon. (**)

0 komentar:

Posting Komentar