12 Des 2013

Tubuhku Tiba-tiba Lemah Lunglai


Istri dan Putraku jadi Penyemangat


Oleh Syahrir Hakim

PERASAAN lemas tiba-tiba saja menjalar ke seluruh sendi-sendi tubuh ini, membuatku tak berdaya untuk berdiri tegak. Badan terasa bagai tak bertulang, lemah lunglai. Aku hanya mampu duduk sambil merebahkan kepala di sandaran kursi dan meluruskan kedua kakiku.

Sore kemarin baru saja pulang dari kantor untuk beristirahat dan akan masuk kembali sekitar pukul 19.00 Wita melanjutkan sisa-sisa tugasku. Pikirku sore itupun ada waktu sekitar dua jam gowes sepeda, karena sudah seminggu alpa mengendarai "si Polygon" putihku keliling kota.

Di saat badan ini terkulai lemas, istri tercinta pun tak kalah gesitnya mencari tahu apa dan bagaimana cara untuk mengatasi kondisiku yang lagi drop. Setelah memijit kening lalu betis hingga ke mata kakiku, aku ditawari minum air jahe hangat + susu. Ini memang termasuk salah satu minuman favoritku, siapa tahu dengan mengonsumsi minuman itu stamina bisa diraih kembali.

Sedikit demi sedikit aku berupaya meraih kembali staminaku, hingga azan maghrib berkumandang melalui pengeras suara masjid tak jauh dari rumahku. Meski rasa lemas masih saja menguasai tubuhku, aku tetap menunaikan kewajiban salat maghrib sekitar pukul 19.30 Wita. Itupun aku berniat salat berbaring, tetapi rasa-rasanya masih kuat untuk salat berdiri.
 
Usai salat, aku menelentangkan tubuh di atas pembaringan. Upaya mengumpulkan stamina belum juga berhasil, kesedihan pun muncul dengan membawa air mata. Teringat kembali putriku yang telah meninggalkan kami sekeluarga untuk selama-lamanya. Aku pun menangis, menangis, dan menangis........ 

Istri dan putra tunggalku lah yang kujadikan penyemangat dalam mengarungi sisa-sisa hidup ini. Istri yang tetap setia mendampingiku meski dalam kondisi apapun dan di mana pun. Demikian juga putraku yang bertugas di Bone, meski lewat telepon tetap memberikan semangat dan semangat dalam menjalani kehidupan ini.

Biasanya jika perasaan lemas ini muncul, orang-orang terdekat langsung membawaku ke UGD RSUD Andi Makkasau. Kata dokter yang sering merawatku, itu sudah menjadi ciri khas penyakit yang aku derita. Lemas. Solusinya pola makan harus tetap dijaga dan jangan lupa olahraga. 

Dokter menasihati untuk tidak bekerja terlalu capek. Harus tetap ceria sehingga jauh dari hal-hal yang berpotensi membuat orang jadi stress. Meski kemarin, istriku sudah mengajak untuk masuk RS, tetapi aku minta jangan hari ini, karena masih banyak tugas-tugas kantor yang harus kuselesaikan.

0 komentar:

Posting Komentar