6 Mei 2014

Adikku di Rumah Sakit


Ditulis oleh Syahrir Hakim

Dering HP istriku membangunkanku sekira pukul 04.30 pagi. Ternyata kabar buruk dari Bulukumba. Adikku Syafruddin dalam kondisi kritis di ICU RS Andi Sulthan Bulukumba, penyakit asmanya kambuh. Saya pun duduk di ujung rosban mendengarkan percakapan istri saya dengan adik yang lagi nungguin di RS.

Sambil menunggu perkembangan selanjutnya, saya pun bergegas menuju kantor. Siangnya, adik saya dirujuk ke RS Awal Bros Makassar. Dengan ambulans dia diantar paman H Burhan dan tante Hj Suhe. Semua adik-adik menyusul di belakang dengqn mobil pribadi masing-masing.

Saya pun sudah janjian dengan adik Arif Rahman Hakim alias Riri di Soroako bersama-sama ke Makassar. Kata dia, berangkat pukul 08.00 Wita dan diperkirakan tiba di Parepare sekitar pukul 16.00. Namun, sejak sore saya menunggu, baru muncul sekitar pukul 21.00 itupun menunggu di Jalan Sudirman depan kantor Kejari Parepare.

Pukul 24.00 kami tiba di rumah adik Suardi di Jalan AP Pettarani Lrg Bonto Cinde. Hampir semua keluarga sudah kumpul di rumah itu. Kami tidak langsung masuk RS karena jam besuk sudah habis.

Esoknya pukul 11.00 kami baru menuju ke RS yang tidak jauh dari rumah adik di Bonto Cinde. Adik saya masih di ruang ICU lantai 3. Kondisi saat itu masih mengenaskan. Sesak napas yang diderita tampaknya sangat menyiksa.

Tak lama setelah saya berada di ruang ICU, dokter Rasyid pun datang disusul istrinya. Dokter Rasyid, seorang dokter di Bulukumba yang terkenal tahun 70-an. Dia bersaudara dengan bapak mertua adik saya itu. Sedang istri dr Rasyid, kakak kandung Andi Kusmawati, istri Tajuddin Kammisi, mantan wawali Parepare 2 periode.

Sebelumnya, di pagi hari, istri saya sudah membesuk kemudian kembali ke Parepare, karena ada pesanan pempek dalam jumlah porsi yang banyak. Saya baru meninggalkan Makassar sore hati dengan menumpang patas Damri hingga tiba di Parepare pukul 21.30 wita

Hingga kini kondisi adik saya masih sering kambuh. Memang sudah keluar dari RS, tetapi masih sementara d rumah adik di Bonto Cinde.

0 komentar:

Posting Komentar