6 Mei 2014

Jadi Pembimbing Prakerin SMKN 2 Barru


 oleh Syahrir Hakim

Awal diberikan tugas sebagai Manajer Pegembangan Sumber daya Manusia (PSDM), banyak tantangan yang saya hadapi, terutama sebagai pembimbing siswa Prakerin yang lazim disebut anak magang.

Memang, sebelumnya urusan anak magang dipegang bagian iklan. Sejak PSDM di tangan saya, sejak itu pulalah anak magang menjadi urusan bagian saya. Tetapi, berpindahnya urusan anak magang ini tidaklah berjalan mulus, karena bagian iklan seolah-olah tidak mau melepaskan cengkramannya. Kenapa? Entahlah saya juga tidak tahu.

Setelah melalui perdebatan yang alot di hadapan Dirut, kemudian Dirut menjelaskan apa tugas-tugas PSDM, barulah Andi Mulyadi mengerti dan mau "angkat tangan". Di saat itu pulalah dia menyerahkan ketiga anak magang dari SMKN 2 Barru tersebut. Ketiganya masing-masing Musdevi, Musdalifa, dan Kartika Sari sebagai peserta prakerin jurusan multimedia.

Mulailah ketiganya dari lantai 2 naik ke lantai 3 di bulan Januari 2014. Setelah saya berikan pengarahan di ruang rapat, lantas saya tunjukkan komputer yang nantinya digunakan dalam kegiatan praktek sehari-hari.

Di bulan kedua, tugas ketiganya bukan saja melulu praktek fotoshop, adobe indesign, word, tetapi saya berikan juga tugas perkantoran secara bergilir. Malah tanpa sepengetahuan saya awalnya, ketiga anak magang tersebut disuruh keluar mencari langganan oleh manajer sirkulasi. Sebenarnya tidak ada masalah, sepanjang membantu bagian sirkulasi, meski tidak ada relevansi dengan program prakerinnya.

Selama kurang lebih 4 bulan ketiga anak magang tersebut banyak hal-hal yang mereka belum peroleh sebelumnya. Banyak pengalaman yang mereka dapatkan di PARE POS. Saya selaku pembimbing Prakerin telah mengantarkan ketiga siswa tersebut menyelesaikan tugasnya.

Sampailah waktunya memberikan nilai kepada ketiga siswa tersebut. Sesuai buku panduan yang saya terima dari sekolahnya, peserta prakerin harus diberikan nilai oleh pembimbing dunia industri. Nilai itu terdiri dari aspek nonteknis dan teknis.

Satu hal yang menjadi catatan saya dan telah disampaikan kepada guru pembimbing Pak Idris, adalah masalah kedisiplinan siswa. Terkadang siswa sudah berada di kampung halamannya baru minta izin. Hal satu inilah yang membuat nilai ketiga siswa tersebut sedikit anjlok.

Saya sebutkan saja nilai rata-rata yang diperoleh masing-masing adalah Musdefi 86, Musdalifa 81, dan Kartika Sari 85. Lucunya, sebelum hari penarikan, Rabu, 30 April 2014, ketiganya sudah pulkam. Esoknya, pak Idris datang membawa sebuah cendramata untuk PARE POS, sambil pamit, menanyakan ketiga siswanya yang akan ditarik dari prakerin. Saya jawab, mereka sudah pulkam kemarin pak (Selasa, 29 April).

Buku jurnalnya pun yang belum diisi nilai juga diboyong pulang. Sorenya, Tikha saya kabarkan melalui BBM, karena takut disemprot pak Idris, dia berjanji akan datang bersama Musdalifa hari Kamis, 1 Mei 2014, disusul Musdefi datang hari Sabtu, 3 Mei 2014. Mereka mengisi daftar nilai yang saya berikan, kemudian pulkam kembali.

0 komentar:

Posting Komentar